“Jahe” Berkembang Di Tunas Kelapa MTs NW Selebung
Mengapa Feature “Jahe Berkembang Di Tunas Kelapa” dimuat di Rubrik PRS? Mengapa
tidak dirubrik Pena Remaja, Galaksi & Lespros atau bisa jugakan di
Rubrik Lensa Program Madrasah?? Emang apa isinya??
Yapz!!!
Karena dalam berita ini terdapat sebuah pelajaran untuk kita semua
tentang pergaulan remaja yang dinilai pantas sebagai isi dari Rubrik PRS
(pendidikan remaja sebaya). Sebuah rubric yang berdedikasi otodidak
untuk “Merangkul remaja mengenal identitas diri : Motivasi produktivitas dan preventif pergaulan bebas remaja”
Oleh : Jurnalis Remaja Linklove Team
Keruak—Linklove
Persahabatnya
sungguh terlihat erat, harmonis dan penuh kekompakan. Mereka terdiri
dari putri – putri dengan kelas yang berbeda di sebuah Madrasah
Tsanawiyah. Meskipun berbeda kelas, kehangatan persahabatannya sungguh
membuat tentram hati menilai. Karena selain berprestasi di akademik,
mereka juga berkembang di Ekstrakurikuler berlambang Tunas Kelapa, Pramuka.
Siang yang terik, tak mengurangi semangat Jurnalis Remaja Tabloid
Linklove bersuwa 8 putri cantik beraktivitas menarik disertai nama
groupnya yang unik. Jahe, itulah nama group mereka, tapi diantara 8 putri cantik itu, hanya sebagian mereka yang tergabung dalam youth peer grup “Jahe”
Jahe terdiri dari 6 remaja putri
dengan kehangatan persahabatan mereka. Mereka rata– rata masih duduk di
kelas 2 MTs NW Selebung Kec. Keruak –Lotim. Berarti usia mereka masih
remaja tahap awal. Baru masuk
kisaran 13 sampai 15 tahun lamanya menghirup udara kefanaan dunia. Usia
yang sangat dini, artinya masih sangat panjang perjalanannya untuk mengenal retorika hidup. Masih begitu banyak kamus pahit—manis perjalanan nafas yang akan mereka lalui.
Tapi
mereka mesti bersyukur telah tumbuh terdidik, yah dibandingkan anak
negeri lain yang masih banyak hidup dijalanan, mengemis dan bersabung
nasib diatas rasa kasihan orang, tidur diemperan, ditemani nyanyian
nyamuk dan desingan kendaraan yang dipakai Oleh sesama manusianya yang
jauh dari rasa berbagi terhadap nasib mereka. Belum juga kita lirik
remaja putri yang sudah tak perawan diusia sepertimu. Nauzubillah.
Jahe, Tengadahkan tanganmu sebagai rasa syukurmu untuk yang kuasa., karena nasib kalian jauh lebih baik dari mereka,
tanamkan rasa sayangmu dari sekarang untuk nasib sesama generasimu.
Tebarkan jaringan kasih dan belajar terus tentang sebuah kurikulum dari
Ilahi. Trimakasih Jahe. Sa’at bertemu Jahe, mereka sedang berada di
rumah salah seorang anggota group mereka, saat itu hanya satu groupnya
yang tak tergabung diacara itu, hanya bergabung sebentar dan tak sampai
bertemu kakak—kakak remajanya yang berkompetinsi di Linklove Institute. Dalam teori Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Remaja Sebaya serta Psikologi Pergaulan Remaja, group seperti itu
(jahe.red) diistilahkan dengan sebutan YOUTH PEER GROUP atau kelompok
remaja sebaya. Istilah ini mungkin asing dipandangan pembaca atau
mungkin saja diasingkan karena jarang ada yang melirik apalagi
memperhatikan perkembangan kelompok bergaul putra – putri yang bakal
menjadi tulang punggung kemajuan negeri ini. Jangankan perhatian,
binaan, bimbingan, apalagi pemberian motivasi, begitu langka mengiringi
usia labil remaja. Yang ada malah kemunculan budaya cemoohan, ledekan
bahkan hinaan dan juga intervensi. Padahal budaya seperti itu sama
artinya dengan membunuh karakter anak.
Yapz…! Apapun namanya, untuk “jahe”
selamat yah! Kalian telah tumbuh di taman yang subur. Berterimakasihlah
kepada yang menumbuhkanmu, merawatmu sampai menghidupakanmu. Karena
dari aplikasi terimakasih itu akan muncul sebuah sikap yang jauh dari
lupa diri, lupa alamat, lupa jasa yang semoga tak membawa kita untuk
lupa Tuhan kita, Allah SWT.
Jika
sudah lupa segalanya, apatuh sebutannya he…he…! Sekarang ta iringin yah
ngucapin terimaksih itu, “terimakasih bunda, ayah, guruku, tunas
kelapaku dan semua yang telah mengajariku kurikulum hidup”…udahkan?
Yapz…! Berkreasi terus anak bangsa, negeri ini bangga memilikimu!
Selamat Merajut Mimpi!. “Jahe”, kenapa mereka menyebut nama itu sebagai nama groupnya. Husnul Hafizah, satu diantara angota group mereka menerangkan, “nama
jahe merupakan gabungan dari nama—nama kami” ceritanya. Dulu kami hanya
berempat, semua teman yang empat itu masuk sebagai anggota pramuka”
tutur gadis remaja yang senang dengan kucing itu. Karena di pramuka kami
dididik untuk saling mengasihi dan menyayangi, maka anggota kami pun
bertambah hingga saat ini berjumlah 6 anggota” cetusnya. Lebih jauh,
Husnul menerangkan terkait gabungan dari Sembilan nama temannya itu,
Jar, Atun, Ayu, Husnul, Haeriyah, Eli. Mereka terdiri dari siswi
berprestasi disekolahnya. Sebut saja Atun, gadis cantik yang memiliki
nama lengkap “Siti Rabiatul Adawiyah” adalah peraih Juara 1 dikelasnya. Selain Atun yang memiliki nama samaran “Nyimi”. Terdapat pula pratami (Ketua Umum) Pramuka yang tergabung di group mereka, yaitu Jar yang memiliki nama lengkap “Siti Jariyah”
“JAHE”
diprasastikan lahir pada 17 april 2010, berangkat dari rasa kebersamaan
untuk saling merangkul dengan persahabatan yang hangat, sehangat “Jahe” dengan logo organisasi tempat mereka menimba Ilmu, PRAMUKA. “I LOVE YOU FULL PRAMUKA” cetus mereka.
Keunikan
dari group ini juga mampu menelurkan nama samaran yang entah tujuannya
apa, tapi itulah masa remaja yang sesungguhnya masa pengembangan
Imajinasi yang kelak akan menjadi monument keberhasilan diusia dewasa
mereka. (Nama samaran itu bisa dilihat di photo tulisan ini). Hal yang
lebih membanggakan lagi adalah mereka mampu menciptakan sebuah lagu
tentang organisasi Ekstrakurikuler tempat mereka bernaung “WE LIKE PRAMUKA” judulnya.
Yah
itulah remaja, jika mereka dibina, mereka mampu berkarya!!! Bagaimana
dengan remaja lain???. Pasti mereka akan sama bahkan lebih baik, hanya
saja—apakah pejabat– pejabat negeri ini mau peduli dan bertanggungjawab
merangkul generasi usia remaja calon pemangku negeri ini untuk lebih
memberdayakan produktivitasnya dan memperhatikan problemanya???. Wallahua’lambissawab.
//yazam//
Rubrik Pendidikan Remaja Sebaya – Tabloid LINKLOVE Edisi 3 (Januari –Maret 2012) Tahun II 2012